Review Jurnal Nasional

IMPLEMENTASI GREEN COMPUTING DI SEKOLAH TINGGI
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
DI DENPASAR

Pendahuluan
          Dalam proses bisnis sekolah berbasis Teknologi Informasi tentu memerlukan daya atau energi yang tidak sedikit baik dalam kegiatan operasional, dan juga dalam mendukung kegiatan dari pemangku kepentingan utama mereka yaitu mahasiswa di lingkungan kampus. Dari sisi operasional, kegiatan penggunaan teknologi informasi dimulai dari komputer lab yang mendukung proses perkuliahan, dan komputer yang mendukung operasional manajemen, serta transfer dan pengolahan data pada berbagai perangkat dan sistem informasi. Penggunaan berbagai perangkat elektronik tersebut tentu membutuhkan sumber energi yang tidak sedikit.

Pada Bisma Informatika, rata-rata penggunaan energi listrik pada tiga bulan terakhir (September-Oktober 2015) adalah 130 KWh. Sedangkan pada STIKOM Bali, rata-rata konsumsi energi listrik adalah sebesar 71900 KWh pada bulan Agustus-Nopember 2015. Hal ini menunjukkan bahwa STIKOM Bali merupakan salah satu kampus yang mengkonsumsi energi listrik yang sangat besar. Sebagian besar energi listrik tersebut digunakan untuk menjalankan laboratorium komputer, kegiatan operasional, dan kebutuhan pribadi masyarakat di dalamnya (seperti smartphone atau notebook pribadi). 

Total jumlah komputer yang ada di laboratorium di STIKOM Bali adalah 250 komputer. Jumlah tersebut belum termasuk dengan komputer yang digunakan oleh karyawan untuk melaksanakan kegiatan operasional. Dengan banyaknya komputer, printer, dan scanner yang digunakan di Kampus Bisma dan STIKOM Bali, maka manajemen terhadap perangkat tersebut tentu sangat dibutuhkan. Apabila seluruh perangkat tersebut tidak dikelola dengan baik, maka dapat mengurangi usia dari perangkat tersebut. Hal tersebut berdampak terhadap banyaknya limbah elektronik yang dihasilkan.

Metode Penelitian
        Responden penelitian dipilih secara random (simple random sampling) dengan ukuran sample disesuaikan dengan populasi. Selanjutnya, pengambilan data dilakukan. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner pada manajemen kedua lembaga, yaitu manajemen STIKOM Bali yang beralamat di Jln. Raya Puputan no. 86 Renon dan manajemen lembaga Bisma Informatika Indonesia Jln.Pandu No.9 Denpasar Bali. Berdasarkan data yang telah diperoleh maka dilakukan analisis mengenai implementasi green computing di kedua lembaga. Dengan pengetahuan tersebut, maka selanjutnya disusun rekomendasi yang tepat untuk kedua lembaga dalam memaksimalkan implementasi green computing.

Hasil 
        Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 15-20 Nopember 2015. Dimana, dengan menggunakan kuesioner online, pada alamat http://goo.gl/forms/Ufj86CYwb7 berhasil dikumpulkan sebanyak 64 data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengirimkan email ke email mailinglist manajemen STIKOM Bali dan Bisma Informatika Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa responden adalah karyawan tetap dari kedua kampus tersebut. Dari 64 data tersebut, seluruh data valid dan dapat digunakan. Hasil analisa terhadap responden adalah sebagai berikut: Dari 64 responden yang mengisi kuesioner, maka 9 orang responden atau 13.8% adalah berasal dari Bisma Informatika, sedangkan sisanya sebanyak 56 orang responden atau sebanyak 86.2% berada/bekerja di lingkungan STIKOM Bali. Dari seluruh responden tersebut, maka sebagian besar (93,8%) responden merupakan karyawan tetap. Berdasarkan hasil observasi, karyawan tetap di kedua kampus tersebut secara aktif menggunakan komputer/laptop serta smartphone ketika berada di kampus.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa, maka beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut :
 

1. Kampus STIKOM Bali dan Bisma Informatikan Indonesia sudah menerapkan konsep green computing, namun belum maksimal. Penerapan green computing tersebut dibuktikan salah satunya dengan pemadaman seluruh perangkat elektronik ketika kampus tidak digunakan (malam hari).
 

2. Namun, dari sisi kesadaran masyarakat terhadap pencemaran lingkungan akibat dari limbah elektronik masih rendah. Hal tersebut ditunjukkan oleh kurangnya pengetahuan responden terhadap pengelolaan limbah elektronik kampus.
 

3. Masyarakat di kedua kampus, masih belum menggunakan perangkat secara bijaksana guna memaksimalkan usia setiap perangkat. Hal tersebut ditunjukkan tingginya rata-rata perangkat yang memiliki usia pakai 1-3 tahun, padahal perangkatperangkat tersebut seharusnya dapat digunakan lebih dari usia tersebut.

Link Jurnal 
https://www.ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/1271

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsep Dan Contoh Green Computing

Green Use

Karakteristik Dan Contoh Manufaktur